Mengenal 7 Upacara Adat Simalungun yang Masih Dilestarikan Hingga Saat ini

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang banyak dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku yang masih memegang erat budaya warisan leluhur, salah satunya adalah upacara adat.

Upacara adat Sumatera Utara memiliki beragam warisan budaya yang memiliki nilai yang tinggi. Keunikan dan ciri khas-nya membuat banyak orang penasaran hingga menghadiri prosesinya hanya untuk melihat dan merasakannya sendiri.

Contohnya, masyarakat Simalungun yang masih melestrikan upacara adatnya sebagai simbol penghormatan kepada warisan nenek moyang.

Upacara adat Simalungun menyimpan banyak makna dan maksud yang dapat kita pelajari untuk semakin memperluas pengetahuan terhadap warisan budaya.

Suku simalungun merupakan salah satu suku batak terbesar, sehingga upacara-upacara adat Simalungun selalu menyita perhatian para pengunjung domesitik maupun internasional.

Lantas, apa saja sih upacara adat Simalungun yang masih dilestarikan hingga saat ini? Penasaran? Yuk ikuti ulasan berikut.

1. Paabingkon

Paabingkon merupakan sebuah kebiasaan masyarakat Simalungun pada dahulu kala, yaitu cucu pertama yang tidak memiliki adik harus dipaabingkon kepada kakek atau neneknya sebagai tanda pertalian darah sah antara cucu pertama dengan kakek atau neneknya.

Hingga saat ini, paabingkon menjadi upacara adat yang resmi pada budaya Simalungun dan selalu dilestarikan oleh orang di Simalungun.

Mereka menganggap suku Simalungun merupakan suku yang sangat kuat yang disatukan oleh bahasa Simalungun, sehingga paabingkon ini sangatlah penting dilaksanakan.

2. Manobah

Manobah merupakan ucapara yang menyimbolkan rasa kedekatan masyarakat Simalungun kepada Tuhannya.

Sejak dahulu kala masyarakat Simalungun merupakan masyarakat yang percaya tentang keselamatan dan kehidupan yang mereka dapatkan adalah berasal dari Tuhan yang disembah.

Tak hanya itu, mereka juga mengakui bahwa kedatangan Tuhan mutlak, sehingga mereka berkewajiban untuk mendekatkan diri padanya.

3. Mangiliki

Mangiliki merupakan bentuk penghormatan untuk orang yang sudah meninggal yang sudah memiliki cucu.

Penghormataan inti bertujuan untuk memberikan simbol kepada orang yang sudah meninggal agar melihat keberadaan keluarga, kerabat, orang-orang terdekat, dari orang tersebut.

4. Mamongkot Ruma Bayu

Mamongkot Ruma Bayu merupakan tradisi saat akan memasuki rumah baru. Upacara adat Simalungun yang satu ini bertujuan untuk memberikan doa kepada orang yang akan bertempat tinggal di rumah tersebut. Tujuannya agar orang tersebut dimudahkan rezekinya, dan dijauhi dari segala masalah dan musibah.

Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan mempererat persaudaraan kepada orang yang akan bertempat tinggal di rumah tersebut.

5. Managgir

Managgir merupakan upacara adat yang bertujuan untuk membersihkan raga, dan batin seseorang dari perbuatan yang buruk, karena roh halus yang memberi pengaruh buruk kepada seseorang tersebut.

Upacara adat ini dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan inti seperti jeruk purut, air bersih, dan bunga tujuh rupa.

Bahan-bahan tersebut nantinya akan dimandikan oleh orang tersebut, sehingga diharapkan pengaruh buruk dari roh halus hilang bersama air yang telah terbasuh dan jatuh dari tubuh seseorang tersebut.

6. Marhajabuan

Marhajabuan merupakan upacara pemberian berkat atau restu setelah selesainya pelaksananan pernikahan.

Jika, upacara ini tidak dilaksanakan, maka pernikahan antara kedua mempelai yang telah berlangsung sebelumnya dianggap tidak sah.

7. Rondang Bittang

Rondang Bittang merupakan upacara adat Simalungun yang dulunya dilaksanakan setiap tahun untuk menyambut panen masyarakat Simalungun yang melimpah.

Selain itu, upacara ini juga bertujuan untuk mencari jodoh bagi pemuda-pemudi Simalungun yang belum menemukan jodohnya.

Namun, upacara ini kini dilakukan untuk tujuan mempererat silaturahmi antar desa-desa di Simalungun yang dilaksanakan setiap tahun.

Nah, itulah beberapa upacara adat Simalungun yang masih dilestarikan hingga saat ini. Semoga informasi di atas dapat membantu kamu mengenal seputar acara adat di Simalungun.

Posting Komentar

0 Komentar