Mengenal Tarian Tortor Lengkap dengan Jenis dan Makna Gerakannya


Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagamannya salah satunya ialah keberagaman sukunya. Diantara puluhan ribu suku, terdapat suku Batak Toba yang berhasil menarik perhatian dari khalayak ramai mulai dari warga lokal, nasional hingga mancanegara.

Seperti yang sudah diketahui bahwa suku Batak Toba berada di provinsi Sumatra Utara dimana Danau Toba berada. Selain terkenal karena Danau Tobanya, suku Batak Toba menyimpan sejumlah makanan khas legendaris dan juga adat budayanya.

Dan kali ini kita akan membahas salah satu budaya khas Batak Toba yaitu tarian tortor. Berikut ulasannya.

Tarian Tortor

Tarian tortor berasal dari Provinsi Sumatra Utara. Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari suku Batak yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir dan Toba.

Menurut catatan sejarah, tarian ini pada awalnya merupakan sebuah tarian ritual yang sakral dan dipentaskan pada upacara-upacara kesembuhan, kematian dan lain sebagainya.

Dan seiring dengan perkembangan zaman dan masuknya agama Hindu Budha ke nusantara, tarian tradisional ini pun terpengaruh dan ikut berkembang menjadi tarian yang tidak hanya digunakan pada upacara tertentu saja karena  saat ini tarian ini juga digelar sebagai sebuah pertunjukkan hiburan dan tontonan bagi masyarakat Batak.

Meskipun begitu, tari tortor masih menjadi salah satu bagian penting dari budaya adat suku Batak hingga saat ini.

Ragam Gerakan Tari Tortor

Tari tortor memiliki gerakan yang cukup sederhana sehingga mudah untuk dipelajari. Hal ini karena gerakannya yang cukup terbatas pada gerakan kedua tangan yang hanya melambai naik-turun secara bergantian.

Berikut ragam gerakan tari tortor:

1. Gerak Pangurdot

Gerakan ini adalah gerakan yang menggunakan seluruh badan sebagai pusat gerakannya. Gerakan ini bertumpu pada tumit dan telapak kaki untuk menopang badan saat tubuh bergerak ke atas dan ke bawah. Gerakan ini harus menyesuaikan dengan hentakan dan irama dari gondang.

2. Gerak Pangeal

Gerakan ini menggunakan telapak kaki sebagai penyangganya.Gerakkannya dimulai dari tubuh bagian pinggang hingga kepala saja. Caranya dengan bergerak memutar atau berotasi dari kiri ke kanan pada bagian pinggang.

Pada gerakan ini dikenal sebuah istilah "pangeal ni gonting" yaitu sebuah gerakan pinggang yang gemulai.

3. Gerak Pandenggal

Gerakan yang satu ini ialah berotasi. Penari bergerak secara gemulai dengan seluruh anggota tubuhnya. Mulai dari lengan, telapak tangan, hingga jari-jari tangan pun ikut bergerak.

Gerakan ini dilakukan dengan cara membuang telapak tangan dan mengangkatnya ke atas secara perlahan. Kemudian, turunkan kembali tangannya dengan menelungkupkan telapak tangan secara perlahan.

4. Gerak Siangkupna

Gerak Siangkupna adalah sebuah gerakan yang berfokus pada bagian leher dan harus seirama dengan alunan gondang dan urdot.

5. Gerak Haunanna

Gerakkan Haunanna ini berpatok pada sebuah ekspresi yang ditampilkan oleh penari melalui wajahnya. Ekspresi ini dapat berupa ekspresi gembira, suka maupun duka cita.

Jenis-Jenis Tari Tortor Beserta Fungsinya

Tari tortor sebagai tari tradisional yang ditampilkan pada sebuah acara pernikahan, penyambutan tamu istimewa dan acara-acara perayaan lainnya juga memiliki fungsi dan kerap kali diselenggarakan pada pengangkatan seorang raja dan termasuk ke dalam bagian dari ritual yang berkaitan dengan roh serta spiritual lain.

Berikut beberapa jenis tarian tortor beserta fungsinya.

1. Tari tortor sipitu cawan atau tujuh cawan

Jenis tari ini mengisahkan tentang tujuh orang putri kayangan yang turun ke bumi untuk mandi di sebuah telaga di puncak gunung Pusuk Buhit. Dan pada waktu yang bersamaan, datanglah piso sipitu sasarung atau pisau tujuh sarung.

Tari tortor sipitu cawan ini biasanya akan dipentaskan pada saat adanya penobatan raja Batak.

2. Tari tortor pangurason atau pembersihan

Tari tortor pangurason ini memiliki arti pembersihan. Dimana tarian ini diakukan sebelum pesta atau acara besar dimulai dengan menggunakan jeruk purut. Tujuannya sebagai permohonan dan pembersihan tempat acara agar pesta dapat berjalan lancar dan terhindar dari bahaya serta bencana.

3. Tari tortor tunggal panaluan

Tarian ini umumnya diselenggarakan sebagai sebuah ritual yang digelar ketika suatu daerah tertimpa musibah. Kata tunggal panaluan diambil dari nama tongkat perpaduan kesaktian Debata Natulo yaitu dewa benua atas, benua tengah dan benua bawah.

Musik Pengiring

Tarian tortor pun dilakukan dengan iringan dari alat musik khas Sumatra Utara. Nama alat musik yang mengiringi tarian tortor adalah Magondangi.

Magondangi ini biasanya terdiri dari 9 jenis alat yang dimainkan seperti gondang, gordang, doal, hesek, ihuton, oloan, ogung, panggora, taganing dan sarune.

Alat-alat ini dimainkan dalam tempo yang sudah ditentukan. Jadi dapat menghasilkan suara yang harmonis serta merdu untuk mengiringi tarian tortor.

Itulah ulasan tentang tarian tortor khas Batak Toba yang menyimpan banyak cerita dibalik setiap gerakan.

Posting Komentar

0 Komentar